Jumat, 21 November 2008

Toshiba Builds 100x Smaller Micro Nuclear Reactor

Toshiba has developed a new class of micro size Nuclear Reactors that is designed to power individual apartment buildings or city blocks. The newreactor, which is only 20 feet by 6 feet, could change everything for small remote communities, small businesses or even a group of neighborswho are fed up with the power companies and want more control over theirenergy needs.

The 200 kilowatt Toshiba designed reactor is engineered to be fail-safeand totally automatic and will not overheat. Unlike traditional nuclear reactors the new micro reactor uses no control rods to initiate the
reaction. The new revolutionary technology uses reservoirs of liquid lithium-6, an isotope that is effective at absorbing neutrons. TheLithium-6 reservoirs are connected to a vertical tube that fits into the reactor core. The whole whole process is self sustaining and can last for up to 40 years, producing electricity for only 5 cents per kilowatthour, about half the cost of grid energy.


Toshiba expects to install the first reactor in Japan in 2008 and tobegin marketing the new system in Europe and America in 2009.
Foto : PLTN Wolf Creek, USA

Jika Pesawat Teroris Jatuh di PLTN

Kekhawatiran muncul diberbagai kalangan publik akan keselamatan PLTN terlebih setelah serangan teroris pada gedung WTC 11 September tahun 2001 yang lalu. Banyak pihak tidak dapat membayangkan jika pesawat yang dibajak tersebut jatuh pada salah satu PLTN yang dimiliki oleh USA yang kini berjumlah 104 reaktor yang telah menyumbang 20 % kebutuhan listrik negara paman sam ini.


Untuk mengatasi hal ini, baru baru ini Komisi Pengatur Energi Nuklir Amerika (NRC) mengajukan peraturan baru terkait dengan keselamatan PLTN terhadap serangan teroris melalui pesawat. Beberapa kalangan melihat dikeluarkannya peraturan tersebut malah akan memberikan presenden buruk bagi penerimaan masyarakat terhadap industri nuklir kedepan.


Seperti yang dikatakan oleh George Vanderheyden, presiden dan CEO Unistar Baltimore. Dia mengatakan bahwa dengan dikeluarkannya aturan tersebut akan membawa dampak negative terhadap penerimaan publik terhadap PLTN. Dia menambahkan bahwa penerimaan publik terhadap keselamatan PLTN adalah kunci utama dalam membangun industri nuklir kedepan dimana sebenarnya secara de facto telah ada moratorium untuk pembangunan PLTN baru setelah kecelakaan di Three Mile Island (TMI) pada tahun 1979

Unistar berencana untuk membangun sebuah reaktor baru di Calvert Cliffs, Maryland yang merupakan satu dari 32 unit PLTN yang direncanakan. Namun desain PLTN tersebut belum mendapat izin dari NRC karena perlu pengujian lebih lanjut terhadap kemungkinan serangan teroris terhadap reaktor PLTN tersebut.

Hal senada juga diungkapkan oleh Westinghouse Electric Co. dan GE-Hitachi Nuclear Energy. Kedua perusahaan tersebut meskipun telah mendapatkan lisensi dari NRC tetapi belum memenuhi aturan baru tersebut. Namun mereka mengatakan akan melakukan pengujian resiko jika terjadi penyerangan teroris terhadap instalasi PLTN.

Sebagai usaha melindungi isu serangan udara ini, kini dibutuhkan struktur containment yang sangat extra dengan investasi lebih dari USD 100 juta per reaktor, seperti dikatakan Adrian Heymer, direktur Nuclear Energy Institute yang berpusat di Washington.

Namun, NRC cukup yakin bahwa jika skenario terburuk terjadi, pesawat teroris jatuh ke PLTN, maka kemungkinan zat radioaktif keluar ke lingkungan sangat kecil sekali. Hmm.. semoga saja.

Sumber : Bloomberg
Foto : NRC